Latest Post

Ingat Shalat Ya!

Sejarah dan Perkembangan PLC



Secara hitoris, PLC pertama kali dirancang perusahaan General Motor (GM) sekitar tahun 1968 untuk menggantikan control relay pada proses sekuensial yang dirasakan tidak fleksibel dan berbiaya tinggi. Pada saat itu, hasil rancangan telah benar- benar berbasis komponen solid state dan memiliki fleksibilitas tinggi, hanya secara fungsional masih terbatas pada fungsi-fungsi kontrol saja.
            Seiring perkembangan teknologi solid state, saat ini PLC telah mengalami perkembangan luar biasa, baik pada ukuran, kepadatan komponen serta dari segi fungsionalnya. Beberapa peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak ini di antaranya adalah:
  • Ukuran semakin kecil dan kompak.
  • Jumlah input/output yang semakin banyak dan padat.
  • Beberapa jenis dan tipe PLC dilengkapi dengan modul-modul untuk tujuan kontrol kontinu, misalnya modul ADC/DAC, PID, modul Fuzzy, danlain-lain.
  • Pemrograman relative semakin mudah. Hal ini terkait dengan perangkat lunak pemrograman yang semakin user friendly.
  • Memiliki kemampuan komunikasi dan sistem dokumentasi yang semakin baik.
  • Jenis instruksi/fungsi semakin banyak dan lengkap.
  • Waktu eksekusi program yang semakin cepat.
Dewasa ini, vendor-vendor PLC umumnya memproduksi PLC dengan berbagai ukuran, jumlah input/output, instruksi dan kemampuan lainnya yang beragam. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang sangat luas, yaitu untuk tujuan kontrol yang relative sederhana dengan jumlah input/output (I/O) puluhan, sampai kontrol yang kompleks dengan jumlah I/O mencapai ribuan. Berdasarkan jumlah I/O yang dimilikinya, secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar (Setiawan, 2006:3):
Ø  PLC mikro. PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah I/O-nya kurang dari 32 terminal.
Ø  PLC mini. PLC dapat dikategorikan mini jika jumlah I/O-nya antara 32 sampai 128 terminal.
Ø  PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC rack. PLC dapat dikategorikan besar jika jumlah I/O-nya lebih dari 128 terminal.

            Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori PLC pada umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah I/O pada PLC maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas. Untuk menambah fleksibilitas penggunaannya, terutama untuk mengantisipasi perkembangan dan perluasan sistem kontrol pada aplikasi tertentu, PLC dengan ukuran mini dan besar umumnya dirancang bersifat modular. Artinya, unit input/output PLC berupa modul-modul yang terpisah dari rack atau unit CPU seperti pada Gambar IV.2. Unit input/output diskret atau modul-modul analog seperti unit kontrol PID, A/D, D/A, dan lain sebagainya yang dapat dibeli secara terpisah dari unit CPU PLC tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar